Hitekno.com – Seismometer adalah alat atau sensor getaran yang biasanya digunakan untuk mendeteksi gempa bumi. Hasil dari rekaman alat ini biasanya disebut sebagai seismogram.
Asal mula istilah seismometer adalah seismos dan metero yang merupakan bahasan Yunani. Seismos berarti gempa bumi sedangkan metero berarti mengukut.
Seismometer ini mengukur gempa dengan 2 jenis pengukuran, yaitu pengukuran besaran gempa dan pengukuran intensitas gempa.
Jika skala pengukuran besaran gempa adalah skala richter, maka skala pengukuran untuk intensitas gempa adalah skala mercali. Salah satu yang paling sering digunakan adalah skala richter yang diperoleh dari hasil pengamatan seismogram hasil seismometer.
Baca Juga
Alat ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 132 SM oleh matematikawan Dinasti Han bernama Zhang Heng.
Pada zaman tersebut, fenomena gempa menjadi salah satu hal yang membuat masyarakat ketakutan. Zhang Heng lalu meneliti kejadian tersebut dan membuat alat yang dapat memprediksi kapan gempa terjadi.
Seismometer kuno. (Wikipedia/Kowloonese)
Bentuk alat ini mirip dengan guci dengan ornamen naga yang terhubung pada batang tembaga yang menghadap ke delapan arah mata angin.
Saat terjadi getaran gempa, batang tembaga tersebut akan menggerakan ornamen naga sehingga butiran tembaga pada mulut naga akan keluar menuju ornamen katak yang berada di bawah ornamen naga. Butiran tembaga yang ditangkap ornamen katak ini yang akan menunjukan lokasi titik gempa.
Seiring berjalannya waktu, seismometer ini lalu berkembang hingga Eropa dan Amerika. Seorang ahli geologi dari Inggris bernama John Milne berhasil menemukan seismometer modern untuk mencatat gempa horizontal di sepanjang lempeng tektonik.
Alat ini lalu dikembangkan lagi oleh Press Ewing, hasilnya lalu digunakan di berbagai belahan benua di dunia hingga sekarang.
Berdasarkan fungsinya, seismometer dikelompokkan menjadi dua yaitu seismometer horizontal dan vertikal. Di Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) biasanya memasang kedua alat ini dengan susunan satu seismometer horizontal dan dua pasang seismometer vertikal. Pemasangan ini dibuat untuk memprediksi dari arah mana gempa bumi tersebut akan terjadi.
Cara kerja seismometer modern ini layaknya sebuah beban yang tergantung pada kawat pegas. Beban tersebut lalu dipasang pensil yang menempel pada gulungan kertas yang dapat berputar.
Seismometer. (Wikipedia/GFDL)
Gerakan beban dan kawat pegas ini bergantung pada pergerakan yang terjadi di permukaan Bumi. Jika tidak ada getaran, pegas tersebut tidak akan bergerak.
Biasanya saat gempa bumi terjadi, getaran yang dihasilkan adalah gerakan vertikal. Pegas ini lalu akan bergerak naik dan turun sehingga pensil pada beban akan menggoreskan garis-garis pada gulungan kertas yang berputar.
Jika tidak ada pergerakan di permukaan Bumi, pegas ini juga tidak akan mencatat gerakan apapun.
Namun, seismometer ini masih kalah canggih dengan alat yang diperbaharui dan digunakan sekarang. Menggunakan seismometer digital, alat ini sudah tidak lagi membutuhkan pena, melainkan menggunakan komputer.
Selain itu, alat ini juga mampu merekam getaran buatan manusia seperti ledakan dinamit, gelombang laut yang menerjang pantai, hingga pergerakan pohon yang tertiup angin laut.
Gimana, sudah cukup mengenal seismometer sebagai alat pengukur getaran tanah untuk mendeteksi gempa?
Tag
- #seismometer
- #sensor getaran
- #gempa bumi
- #mendeteksi gempa bumi
Terkini
- 3 HP Samsung Rp 3 Jutaan Terbaik, Rekomendasi Mei 2022
- Bocoran Foto Ungkap Model Anyar Infinix Note, Bawa Sejumlah Keunggulan Ini
- Beda Vivo T1 5G vs Vivo T1 Pro 5G, Beda Harga, Spesifikasi dan Kelas
- Render Google Pixel 7 Pro Beredar, Bawa Perlindungan Kamera Begini
- Penampakan Amazfit T-Rex Pro 2 Beredar, Ini Bocoran Fiturnya
- Teaser Beredar, Redmi Note 11T dan 11T Pro Siap Meluncur Bulan Ini
- Seagate Luncurkan Hard Disk Eksternal Bertema Star Wars
- Tutorial Cara Install Bluestacks 4 di PC, Lancar Main Game Android
- Peringatan Intel, Krisis Chip Bakal Berlanjut sampai 2024
- Lampaui Apple Safari, Microsoft Edge Jadi Browser Terpopuler setelah Google Chrome
Suara.com – Bencana seperti gempa bumi dapat diketahui melalu alat yang mendeteksi sensor atau getaran, alat tersebut bernama Seismometer. Hasil dari rekaman alat ini biasanya disebut sebagai seismogram.
Awal mula istilah seismometer adalah seismos dan metero yang merupakan bahasan Yunani. Seismos berarti gempa bumi sedangkan metero berarti mengukur.
Seismometer ini mengukur gempa dengan dua jenis pengukuran, yaitu pengukuran besaran gempa dan pengukuran intensitas gempa.
Jika skala pengukuran besaran gempa bumi adalah skala richter, maka skala pengukuran untuk intensitas gempa adalah skala mercali. Salah satu yang paling sering digunakan adalah skala richter yang diperoleh dari hasil pengamatan seismogram hasil seismometer.
Baca Juga: BMKG Ungkap Dugaan Penyebab Tsunami di Selat Sunda
Alat ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 132 SM oleh matematikawan Dinasti Han bernama Zhang Heng.
Pada zaman tersebut, fenomena gempa menjadi salah satu hal yang membuat masyarakat ketakutan. Zhang Heng lalu meneliti kejadian tersebut dan membuat alat yang dapat memprediksi kapan gempa terjadi.
Seismometer kuno. (Wikipedia/Kowloonese)
Bentuk alat ini mirip dengan guci dengan ornamen naga yang terhubung pada batang tembaga yang menghadap ke delapan arah mata angin.
Baca Juga: Banten Terkena Tsunami, Facebook Aktifkan Fitur Khusus Bencana Ini
Saat terjadi getaran gempa, batang tembaga tersebut akan menggerakan ornamen naga sehingga butiran tembaga pada mulut naga akan keluar menuju ornamen katak yang berada di bawah ornamen naga. Butiran tembaga yang ditangkap ornamen katak ini yang akan menunjukan lokasi titik gempa.
Gempa bumi adalah getaran atau getar getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Alat ukur getaran gempa bumi adalah Seismometer, dan Seismograf adalah alat untuk mencatat dan mengukur kekuatan gempa.
Berbicara fenomena gempa bumi, bencana alam yang satu ini sangat banyak menewaskan umat manusia. skala richter yang tinggi dapat menyebabkan getaran yang dahsyat. berbicara mengenai getaran, mari kita bahas apa itu pengertian getaran, dan gempa bumi termasuk getaran yang amat besar tentunya.
Getaran adalah peristiwa gerak bolak-balik sebuah benda terhadap suatu titik keseimbangan. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal kata getaran, seperti getaran bumi pada saat terjadi gempa bumi, getaran tubuh saat menggigil kedinginan, dan sebagainya. Contoh getaran sederhana di antaranya: getaran beban yang digantung pada ujung pegas, getaran senar gitar pada saat dipetik, getaran pada bandul sederhana, getaran atom pada zat padat, dan sebagainya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap kali merasakan getaran getaran seperti ketika menancapkan palu di dinding, menggoyangkan meja makan, menyenggol gelas yang berisi alir sehingga terlihat air yang bergentar dan namppak tidak tenang.selain dalam kehidupan sehari-hari, getaran juga menyapa di lingkungan industri. Getaran biasanya oleh para pekerja-pekerja yang menggunakan alat yang difungsikan dengan menggunakan motor yaitu gergaji mesin, pemotong rumput, pengebor industri dll.
Getaran dapat berdampak buruk hingga menyebabkan kelainan pada sistem syaraf dan peredaran darah dan kerusakan pada persendian dan tulang. sehingga getaran bisa dikatakan sesuatu yang berbahaya, tapi juga dilakukannya berlebihan. lalu bagaimana kita melakukan atau memakai getaran yang pas dalam membantu pekerjaan manusia ? bagaimana menakar atau mengukur getaran yang sesuai ? solusinya adalah vibration meter. sebelum membahas vibration Tester, mari kita memahami apa itu alat penguji getaran
Alat Uji Getaran adalah perangkat alat yang dipakai untuk mengukur gerakan bolak-balik dari komponen mekanik sensor getar dari suatu mesin sebagai reaksi dari adanya gaya dalam (gaya yang dihasilkan oleh mesin tersebut) maupun gaya luar (gaya yang berasal dari luar atau sekitar mesin).
Alat Uji getaran di alatuji.com merupakan salah satu produk untuk mengukur suatu nilai getar, dimana getaran yang terjadi akan di eksekusi dalam bentuk data di alat tersebut.
sehingga dapat di ketahui jumlah data yang telah dicapai sampai objek yang di uji menca pai batas pengujian. guna menentukan standarisasi yang diinginkan.
Alat Uji getaran ini terbagi menjadi dua jenis yaitu :
- Sensor Getaran, Secara konsep, sensor getaran memiliki fungsi untuk mengubah besar signal getaran fisik menjadi signal getaran analog yang terukur dalam besaran listrik dan pada umumnya berbentuk tegangan listrik.
- Dinamic Signal Analizer (DSA), adalah getaran mesin dalam kombinasi kompleks dari signal yang berasal dari berbagai sumber getaran yang berada didalam mesin.
Dan alat pengukur getarannya adalah Vibration Meter merupakan alat pengukur getaran yang digunakan pada alat/mesin yang mempunyai getaran pada penggunaannya. Dengan pengukuran vibration Meter ini, akan didapatkan hasil yang akan dibandingkan dengan nilai ambang batas yang telah ditentukan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja.
Tentunya dengan pengukuran vibration Meter ini, para pelaku industri dapat mencegah atau menghindari para pekerjanya mendapat bahaya getaran yang parah. Cara yang dapat dilakukan adalah pengukuran getaran dengan vibration meter lalu disesuaikan dengan nilai ambang batas getaran yang telah ditentukan.